Kamis, 31 Oktober 2013

Orang kaya harusnya mengucapkan terimakasih kepada orang yang belum kaya (miskin). Sebab, karena adanya orang yang belum kaya itulah orang kaya mendapatkan gelar atau sebutan kaya. Inipun karena sudut pandang yang dipakai adalah barometernya dengan harta. Jika pengukuran kekayaan itu dengan sudut pandang lain. Semisal, kepribadian, moral, perilaku, kejujuran, hati yang ikhlas dan sifat serta sikap yang baik. Bisa jadi di dunia ini tidak ada orang yang kaya. Karena setiap orang memiliki pemampuannya masing-masing. Atau bisa juga semua orang di dunia ini kaya semua. Karena setiap orang juga memiliki kelebihannya masing-masing. Nah, kaya itu tergantung sudut pandangnya. Kita pasti sudah tahu menginginkan kekayaan dari segi mana.

Sejalan dengan pandangan orang kaya dan orang belum kaya ini sederajat dengan orang pintar dan orang belum pintar. Garis lurus juga bisa ditarik dari apakah faktor orang yang "sudah" dan "belum" itu merupakan nasib buruk atau kah karena kesalahan dalam mengatur hidupnya. Yang pasti Tuhan tidak akan membiarkan orang yang berusaha dengan keras dalam merubah hidupnya menjadi lebih baik. Adanya keajekan dalam keadaan tertentu bisa berawal dari faktor ketidak mauan dalam merubah diri, atau mungkin karena kecintaan Tuhan kepada hambanya. Kecintaan yang diwujutkan dalam bentuk ujian dan cobaan. Semoga tidak menjadi laknat.

Tagged:

0 comments:

Posting Komentar