Selasa, 29 Oktober 2013

Menulis bukanlah perkara yang mudah apabila kita tidak menginginkannya. Apalagi jika harus terbentur dengan alasan yang klise, seperti, "Ilmuku masih cetek", "Aku bukan kutu buku". Emang kamu kutu apa? kutu sapi? kutu kambing? atau kutu kan males yang sudah terpatri di dalam dirimu sejak kamu lahir?

Apapun asalannya, saranku, MENULISLAH...!!!

Bukan karena aku sendiri sudah jago menulis. Bukan. Aku sendiri masih blepotan. Aku juga korban kutukan males menulis. Makanya aku paksakan untuk menulis catatan kecil ini. Sebab aku tahu. Sesuatu itu akan menjadi kebiasaan apabila kita membiasakannya.

Kalau versi motivatornya gini, "Aku bisa karena terbiasa dan kebiasaanku adalah apa yang aku biasakan". Nah loh, bingung g tuh. Motivator ya kayak gitu. memutar-mutar kata untuk mendapatkan makna yang sederhana tapi mak jlep di hati kita.

Hari ini aku ketemu dengan salah satu penulis yang menjadi salah satu motivator dalam hidupku, khususnya dalam mengembangkan skill menulis. Penulis itu adalah Mas Agus. Lengkapnya Agus M. Irkham. Akrabnya ya dipanggil mas Agus.

Pertama kali aku bertemu dengannya di pelatihan menulis yang diadakan Sekolah Menulis di Semarang. Kebetulan aku sudah sering chatingan dengan beliau di FB. Nah, pas ketemu, bertatap muka, bertatap pandang dan bertatap tatap yang lainnya. Seolah aku sudah akrab dengan mas Agus. Berawal dari keakraban itulah timbul perasaan malu apabila aku berhenti untuk berlatih menulis. Alhasil, apapun yang ada dibenak dan dibenik selalu kucoba untuk menuliskannya. Entah itu di dalam buku, blog, FB, Twitter ataupun nyolong-nyolong nyorat-nyoret di tembok kampus. Terutama pas lagi di WC. wkwkwk

Beberapa hal yang ingin aku sampaikan dalam catatanku ini adalah :
1. Biasakanlah menulis, apapun itu, kapanpun itu, dimanapun itu, jelekkah itu, baguskah itu, yang penting menulis saja. Jangan kawatir tulisan itu tidak bemanfaat, jangan kawatir tulisan itu tidak ada yang baca, yang penting menulis saja. Hilangkan semua uneg-uneg yang dapat menghalangi untuk menulis. Yang penting menulis saja. Menulis saja dan menulis saja.
2. Jika kamu masih muda. Kayak aku ini. Ganteng juga. Sehat juga. Pinter juga. Cerdas juga. Rajin juga. Maka satu detikmu hargailah semahal mungkin. Menghargainya jangan hanya dengan uang. Tetapi juga dengan masa depan. Contoh, jika sedetik waktumu terlewatkan dengan sia-sia, maka kamu akan merugi selama satu tahun. Tinggal ngitung aja deh, berapa kerugian yang ditimbulkan dari ketersia-siaan itu.
3. Yang semangat ya anak muda, yang pantang menyerah yang anak muda, yang tak takut menyoba ya anak muda. Gunakan masa muda kita untuk berekpesimen sebanyak mungkin. Tuanya tinggal memetik buah eksperimentnya. Tanamkan sikap percaya diri, berani dan pantang menyerah.
4. Ngibadahe ojo di nomer loroke.

Semangat untuk hari ini, besok dan esok!





Tagged:

0 comments:

Posting Komentar