Menuliskan sebuah keluh kesah lebih mudah ketimbang menuliskan sebuah kesenangan. Bagi seorang penulis keduanya adalah sumber inspirasi untuk menemukan bahan tulisan. Bagi pemula keduanya sama saja susah untuk diungkapkan lewat sebuah tulisan.
Baik sedih maupun senang, bagiku itu semua adalah perjalanan hidup yang seharusnya diabadikan. Bisa lewat gambar ataupun tulisan. Tergantung selera. Berbicara mengenai selera, dalam kaitannya hal yang dibicarakan ini, sebetulnya aku lebih ingin mengabadikan perjalanan hidup lewat sebuah tulisan. Karena menurutku menulis adalah pekerjaan yang tak mudah, penuh tantangan dan suka dengan tantangan.
Tahun 2014 ini aku menuliskan resolusi baru, diantaranya adalah program mingguan yaitu menyelesaikan min 1 buah buku. Dan alhamdulillah telah berjalan. Dua buku telah aku persiapkan untuk aku selesaikan. Tentunya tidak hanya habis dibaca saja, melainkan juga haru mencoba memahaminya.
Buku yang pertama adalah buku karangan Salim A. Fillah berjudul "Saksikan Bahwa Aku Muslim" sejauh halaman yang aku baca dari buku itu lumayan membawaku pada ketenangan, terutama di otak. Pemikiran. Sudut pandang. Seperti yang dikatakann oleh penerbit di buku tersebut. Salim menggunakan bahasa yang mencoba keluar dari menggunakan kata baku. Dia memainkan kata sesukanya, seenjoynya, tanpa tuntutan namun tetap mensastra. Dan karena itulah tulisannya terkesan bersahabat dengan para pembaca. Semua pemikiran yang ingin disampaikan kepada pembaca sangat kental terlihat.
Buku kedua adalah buku dengan judul "Perahu Kertas" karangan dari penulis bertalenta Dewi Lestara atau dikenal dengan nama pena Dee. Dalam novel ini aku senang dengan bahasa yang digunakan. Sangat sederhana sekali. Penggambaran tokoknya juga sederhana tapi mendalam. Mudah dicerna oleh semua kalangan. Semoga aku cepat menyelesaikannya dan dapat menuliskan resume kembali di blog ini.
Semangat





0 comments:
Posting Komentar